Strategi Kampanye PR Digital
Sebelum masuk
ke pembahasan mari kita coba mengartikan secara bahasa, Strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan,
dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu, sedangkan Kampanye
adalah sebuah tindakan dan usaha yang bertujuan mendapatkan pencapaian
dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang
yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan
di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi,
penghambatan, pembelokan pecapaian. Dalam sistem politik demokrasi, kampanye
politis berdaya mengacu pada kampanye elektoral pencapaian dukungan, di mana
wakil terpilih atau referenda diputuskan. Lalu, kenapa dikaitkan dengan PR
digital? Kita kan tau kalau seorang PR itu bisa memberikan berbagai saran,
merancang strategi dalam menjalin hubungan antara perusahaan dengan public,
melakukan kerjasama dengan media demi kepentingan perusahaan, dapat melakukan
publisitas, agen yang menginformasikan dan memotivasi karyawan,
pengidentivikasi dan evaluasi isu yang tersebar, menjaga dan menciptakan
kapercayaan (pencitraan). Seorang PR juga harus dituntut untuk kritis serta
tidak gaptek, agar dia dapat berkampanye melalui berbagai sosial media yang dia
punya sehingga orang dapat informasi yang akurat karena langsung dari seorang
praktisi PR nya, membuat orang dapat mempercayai perusahaannya.
Dalam
melakukan kampanye atau propaganda selain untuk mengkampanyekan program kerja,
aktivitas dan informasi tujuan lainnya adalah untuk memperkenalkan,
meningkatkan kesadaran atau pengertian dan mencari dukungan public dari sasaran
khalayaknya, dan sekaligus mempengaruhi serta membujuk sasaran khalayak yang
terkait dan dituju. Bagi praktisi PR mengukur keefektivitasan strategi humas di
era digital, terutama sosial media, menjadi tantangan tersendiri bagi para
praktisi humas. Dalam pengukuran tersebut dapat dibagi menjadi empat tahapan
yaitu exposure, engagement, influence, dan action. Pada tahapan exposure,
efektivitas kampanye PR diukur berdasarkan berapa banyak audience yang terpapar
oleh konten kampanye yang diciptakan. pengukuran ini di antaranya dapat dilihat
melalui jumlah hit atau visit pada website, follower pada Twitter, fans pada
Facebook, juga view pada video di YouTube dan pada postingan di blog.
Tahapan engagement mengukur lebih
jauh lagi, yaitu berapa banyak tindakan yang diambil pada pesan kita. Misalnya
di Twitter, hal ini dapat dlihat dari berapa banyak retweet, link yang di klik,
serta penggunaan hashtag ciptaan kita oleh follower. Pengukuran juga dapat
dilihat dari jumlah link yang diklik, like, dan komentar di Facebook, serta
jumlah komentar, subscriber, dan posting blog yang di share ke media sosial, tahapan
influence melangkah semakin jauh lagi, tahapan ini dimaksudkan untuk mengukur
sejauh mana konten kita dan keterlibatan audience mempengaruhi persepsi serta
sikap audience.
Strategi persuasi untuk kampanye
:
1.Memilih komunikator terpercaya
2.Mengemas pesan sesuai keyakinan
khalayak
3.Memunculkan kekuatan diri
khalayak
4.Mengajak khalayak untuk
berfikir
5.Strategi melibatkan khalayak

Komentar
Posting Komentar